Melestarikan Warisan Budaya dan Spiritualitas: Tradisi PURNAMA Kembali Digelar di Pajimatan Mbah Niti Adiningrat Pasuruan
Melestarikan Warisan Budaya dan
Spiritualitas: Tradisi PURNAMA Kembali Digelar di Pajimatan Mbah Niti
Adiningrat Pasuruan

Admin — 1 Juli 2025
Pasuruan, 26 Juni 2025 — Dalam
rangka melestarikan nilai-nilai budaya dan spiritualitas warisan leluhur,
masyarakat Pasuruan kembali menggelar acara rutin PURNAMA, sebuah
kegiatan religi-budaya yang diselenggarakan setiap malam tanggal 15 menurut
penanggalan Jawa. Kegiatan ini dipusatkan di Pajimatan Kanjeng Pangeran
Surga-Surgi Mbah Niti Adiningrat, yang terletak di belakang Masjid Jami’
al-Anwar Kota Pasuruan.
Acara diawali dengan pembacaan Maulid
Nabi, surat Yasin, tahlil, dan doa bersama di makam tokoh leluhur,
kemudian dilanjutkan dengan Bari’an — tradisi kenduri dan doa kolektif
yang dilaksanakan di bawah Payung Madinah, pelataran Masjid Jami’.
Kegiatan ini turut dihadiri tokoh
masyarakat dan akademisi, termasuk Wiwin Fachrudin Yusuf, M.A., dari
Universitas Yudharta Pasuruan, yang hadir sebagai Kepala Pusat Religius
Pluralistik. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa PURNAMA bukan hanya sekadar
ritual spiritual, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat tali
silaturahmi dan merevitalisasi budaya lokal.
“Apa yang diwariskan oleh
Pangeran Niti Adiningrat merupakan manifestasi nilai-nilai inklusif dalam
beragama, keseimbangan antara kultur dan spiritualitas, serta pelestarian
tradisi lokal yang terbuka terhadap interaksi budaya. Ini sangat sejalan dengan
misi Universitas Yudharta Pasuruan dalam membangun kampus religius, toleran,
dan plural,” ujar Wiwin.
Tradisi PURNAMA juga membawa pesan
bahwa seluruh masyarakat Pasuruan, baik yang tinggal di kota maupun yang
berasal dari luar daerah, merupakan bagian dari trah Niti Adiningrat,
Mataram, dan Majapahit. Oleh karena itu, menjaga serta menghidupkan kembali
budaya ini adalah tanggung jawab bersama.
Mbah Niti
Adiningrat dan Jejak Sejarahnya
Raden Adipati Niti Adiningrat I,
atau yang dikenal sebagai Mbah Surga-Surgi, adalah bupati ke-9 Kabupaten
Pasuruan (1751–1799) sekaligus pendiri dinasti Niti Adiningrat. Beliau dikenal
sebagai pemimpin yang bijaksana, religius, dan dekat dengan rakyat. Salah satu
jasanya adalah membangun Masjid Jami’ al-Anwar bersama ulama besar Mbah Slagah
(Kyai Hasan).
Tradisi PURNAMA yang diwariskan
beliau mencerminkan nilai luhur yang memadukan spiritualitas, kebersamaan, dan
pelestarian budaya. Melalui acara ini, masyarakat diajak untuk uri-uri
budaya — menjaga, merawat, dan mengamalkan tradisi lokal — sebagai bentuk
penghormatan kepada leluhur sekaligus sumber inspirasi bagi kehidupan modern.
Posting Komentar